Perkembangan zaman dalam
periode teknologi informasi telah membentuk karakter penerus bangsa kita
menjadi generasi digital native. Generasi yang bergantung dan tak lepas dengan
modernisasi teknologi. Disadari maupun tidak bahwa setiap; hari, menit, hingga detik
perubahan selalu terjadi. Berubah dan berganti-ganti, sejalan upgrading
informasi dan teknologi yang manusia temui. Saat ini kita mengenal dan belajar
Andoit, namun disebrang sana sudah jutaan orang menerapkan hologram; dan banyak
lagi. Tentulah bila kita berdiam, maka pasti ketinggalan atau bahkan
kehilangan.
Mokhammad Farid Rohmawantika, S. Sos (pamong
saka pustaka)
Bersama Anggota Pramuka Foto : Koleksi Perpusda
Bangsa Indonesia adalah
bangsa kaya dan cerdas, namun potensi budaya literasi kita ternyata belum
memuaskan. Survey internasional tahun lalu menunjukan Indonesia berada di bawah
Vietnam. Hal ini tidak untuk membahas akan prestasi kebangsaan, namun kami lebih
memberi gambaran kepada Kakak-kakak dan Adik-adik tentang; bagaimana kelak
Indonesia, bila kita tidak mampu karena kurang berilmu; atau bahkan kalah
dipersaingan sebab lemah pengetahuan.
Literasi sebagai
kebiasaan membaca, menulis dan mengimplementasi ilmu pengetahuan, memang bukan
budaya yang mudah dilaksanakan hanya dengan; anjuran, seruan, bahkan
perlombaan, tetapi diperkukan tindakan-tindakan kontinyu yang selalu digerakan.
Keberadayaannya diperankan oleh seluruh komponen dalam suatu lingkungan. Dalam
sekolah misalnya, seluruh struktur berperan yang saling bertautan dan
perpustakaan merupakan oraganisator yang paling dominan. Oleh sebab itu,
pengembangan potensi perpustakaan dan sumber informasi disekolah haruslah
dioptimalkan, sehingga mereka mampu berdaya serta memberdayakan pengetahuan
menjadi kemampuan, bahkan mewujudkan ketrampilan menjadi keahlian; khususnya
bagi pelajar dan pengajar yang kita banggakan.
Kendala sarana dan
prasarana pastilah ada, namun dierra budidaya literasi kini; teknologi informasi
telah memudahkan seseorang dalam beraktualisasi diri serta berkreasi.
Keterbatasan koleksi buku dapat disiasati diantaranya melalui; pembangunan
jaringan informasi, melaksanakan “budaya produksi” (membuat buku/sumber
informasi sendiri), membangun kemitraan layanan perpustakaan informasi, dan
banyak lagi. Maka, bersama ini Kakak ingin memperkenalkan budaya pemustaka dari
Blora dalam Gerakan Pramuka; SAKA PUSTAKA.
Satuan Karya Pramuka
disingkat Saka merupakan bagian integral dari Gerakan Pramuka dan jajaran
Kwartir Gerakan Pramuka. Keberadaan dan kegiatan operasionalnya sebagai
kepanjangan proses pendidikan progresif sepanjang hayat Kepramukaan.
Saka secara
organisatoris ada di bawah wewenang pengendalian, bimbingan dan binaan Kwartir
Cabang/Ranting. Saka menjadi wadah pembinaan dan pengembangan iptek yang
efektif bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam melaksanakan Motto
Gerakan Pramuka ” Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan”
Saka Pustaka merupakan
wujud nyata dari upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam meningkatkan
potensi budaya literasi di kabupaten Blora.
Berikut hasil kegiatan
kemarin;
Kegiatan dilaksanakan
pukul 08.30 WIB s/d 11.00 di Aula Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kabupaten Blora dengan di hadiri 62 pelajar dari 79 SMA/SMK/MA di Pemkab Blora.
Kegiatan dibuka oleh
Kepala Dinas , drh. R.Gundala Wejasena MP, dengan materi sambutan;
Menjadikan kegiatan Saka
Pustaka sebagai wujud kemitraan antara Perpustakaan Umum, DPK dengan
Sekolah SMA/SMK/MA di
Kabupaten Blora.
Kepala bidang
Perpustakaan, Slamet Widodo , Msi juga nenyampaikan, bahwa;
Perpustakaan Umum dan
Perpustakaan Sekolah merupakan wadah pengembangan potensi pelajar serta
pengajar, diharapkan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan ini
peserta mampu menggiatkan peran dan fungsi perpustakaan sekolah
masing-masing dalam membudayakan ketrampilan literasi. Diantaranya peserta
menjadi perantara Saka Pustaka dalam pelaksanaan layanan paket bahan
pustaka dan menjadi administrator dalam pengembangan perpustakaan sekolah
berbasis web.
Penyampaian materi
kemudian dilanjutkan pamong Saka Pustaka oleh, Mokhammad Farid Rohmawantika,
S.Sos selaku Pustakawan Blora dengan uraian dan perihal sebagai berikut;
Penjelasan sejarah Saka
Pustaka dan profil organisasinya. Informasi lengkapnya dapat diakses di sakapustakablora.blogspot.co.id
Penjelasan tentang ruang
dan lingkup kegiatan Saka Pustaka dan pemaparan 4 (empat) ragam Krida Saka
Pustaka.
Pembentukan Pengurus
angkatan Saka Pustaka tahun 2017 yang ditetapkan; Erwin Siswa SMAN 1
Randublatung sebagai Ketua dibantu Ilham dari SMK Islam Plus Al Banjari sebagai
wakil.
Pelaksanaan Kegaiatan
Saka Pustaka Bulan Agustus rencana akhir bulan, dimajukan menjadi tgl 18
Agustus 2017 pada pukul 08.00 s/d selesai di Aula Perpustakaan DPK Blora,
dikarenakan singkronisasi acara dengan (GREAT) Kelompok Relawan internasional
dari Italia.
Pada tanggal 18 Agustus
2017 juga dilakasanakan serah terima Pinjam Paket Buku Perpustakaan dari DPK
Kabupaten Blora kepada Perpustakaan Sekolah (melalui Peserta Saka Pustaka)
Penyususnan forum
komunikasi WA dan FB Saka Pustaka guna koordinasi antar DPK dengan Peserta Saka
Pustaka, khusunya dalam hal pengembangan perpustakaan sekolah berbasis web dan
otomatisasi.
Blora, 28 Juli 2017
Ditulis Oleh :
PAMONG SAKA PUSTAKA
MOKHAMMAD FARID ROHMAWANTIKA, S. Sos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar